Kenaikan Harga BBM Tidak Masuk Akal

 Parlemen

SINTANG, RK – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Hikman Sudirman mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat tidak masuk akal.

Pasalnya, saat ini harga minyak mentah dunia menurun tajam dari USD120 per barel beberapa bulan yang lalu menjadi di bawah USD90 per barel pada pertengahan Agustus 2022.

Pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Indonesia. Kenaikan tersebut diumumkan di Istana Merdeka oleh Presiden RI, Joko Widodo bersama jajaran menterinya belum lama ini.

Lewat pengumuman itu, harga Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp 10 ribu/liter. Solar dari Rp 5.150 sekarang naik menjadi Rp 7.200 per liter. Kenaikan juga terjadi pada BBM non-subsidi, Pertamax yang kini dijual Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500.

“Upaya pemerintah berhemat, sangat tidak berdasar, bayangkan saja, ketika BBM ini naik, maka kenaikan bahan pokok juga ikut naik, masa kita di paksa sengsara di negara yang dikenal kaya raya ini,” ucapnya Sudirman di DPRD belum lama ini.

Seharusnya kata dia, subsidi Bahan Bakar Minyak ini harus tetap dilakukan dan proyek proyek pencitraan harus ditunda terlebih dahulu.

“Kenaikan harga BBM membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah,” ungkap Politisi Partai Demokrat ini.

Oleh karenanya, Ia berharap kepada pemerintah untuk bisa kembali menurunkan harga BBM, karena baru 2 hari saja, sudah banyak masyarakat yang demo.

“Besar harapan kami, pemerintah bisa mengoreksi kembali lah kebijakan yang telah dibuat ini, hal ini bukannya tanpa alasan, sebab kita tidak ingin rakyat kita kembali terbebani,” harap Sudirman.

Related Posts