Merosotnya Harga TBS Perlu Perhatian Serius

 Parlemen

Anggota DPRD Sintang, Nikodemus.

SINTANG, RK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nikodemus mengatakan merosotnya harga tandan buah segar (TBS) perlu perhatian serius dari pemerintah.

Ia menilai, sejak adanya larangan ekspor CPO dan turunan harga kelapa sawit membuat harga TBS anjlok. Bahkan setelah larangan eskpor dicabut juga tak mempengaruhi kenaikan harga TBS.

“Pemerintah pusat mencabut kebijakan larangan ekspor CPO pada akhir Mei 2022 lalu. Tapi sekarang harga TBS belum ada kenaikan sebaliknya malah makin turun. Maka untuk menyikapi hal ini Dinas terkait harus sering melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi. Karena yang menentukan harga TBS ini adalah provinsi,” ucapnya belum lama ini.

Ia menyebut, sawit saat ini menjadi komoditi andalan masyarakat dibandingkan yang lain. Sebagian besar masyarakat di daerah sudah memiliki kebun sawit.

“Kalau tidak segera ditanggapi Pemerintah, maka masalah ini bisa menjadi besar. Harga pupuk mahal harga sawit murah ini tidaklah sesuai,” jelasnya.

Dikatakannya, saat ini harga TBS kelapa sawit di Sintang berkisar Rp1.200 hingga Rp 2.000 Rupiah. Harga ditingkat petani dibawah seribu rupiah. Bagaimana tidak menjerit.

“Maka Ini harus segera disikapi dengan serius dan dicarikan solusinya. Jika perlu, persoalan ini disampaikan ke Presiden maupun anggota DPR RI sehingga hal ini bisa dijadikan aspirasi ke pusat,” tegasnya.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi hal tersebut, antara lain dengan menerbitkan surat edaran Bupati Sintang perihal penyerapan dan penerapan harga TBS kelapa sawit pekebun.

“Dimana dalam surat edaran tersebut mewajibkan agar pabrik kalapa sawit melakukan pembelian TBS pekebun sesuai dengan makanisme dan peraturan yang berlaku,” kata Jarot.

Selain itu, pemerintah daerah juga telah menerbitkan Instruksi Bupati Sintang yang menginstruksikan kepada pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah Kabupaten Sintang melakukan pembelian tbs pekebun sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

“Serta mengamanatkan kepada gugus tugas pengawalan harga TBS pekebun untuk memonitoring harga dan ketersediaan tangki timbun pada masing masing pabrik kelapa sawit,” tukasnya.

Related Posts