SINTANG, RK– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Anton Isdianto mengungkapkan bahwa di daerah pemilihannya banyak usulan mengenai perbaikan infrastruktur.
Ia menilai, pembangunan infrastruktur yang baik dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, terlebih infrastruktur jalan merupakan salah satu kebutuhan vital yang harus dipenuhi.
“Seperti yang terjadi di Kabupaten Sintang terdapat beberapa kerusakan yang belum diperbaiki hingga kini dampak dari minimnya anggaran yang dimiliki,” kata Anton.
Menurutnya, ketersediaan anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya bahkan semakin minim sejak pandemi Covid-19. Sebab, sebagian besar anggaran dialokasikan untuk penanganan pandemi tersebut
“Kebetulan saya baru keluar dari Badan Anggaran DPRD Sintang, jadi tahu alokasi anggaran untuk jalan. Memang Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membangun jalan di Kabupaten Sintang sangat minim. Alokasinya hanya Rp 10 miliar untuk tahun ini,” jelasnya.
Dikatakannya, jumlah dana sebesar Rp 10 miliar DAK untuk pembangunan infrastruktur tahun ini yang semakin sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya ini tentu tidak mampu mengakomodir lebih banyak kebutuhan infrastruktur.
“Karena anggaran banyak dialokasikan untuk penanganan Covid-19, dana transfer daerah termasuk DAK jadi berkurang. Ini tak bisa kita hindari. Pemanfaatan anggaran yang minim ini tentu untuk mengakomodir kebutuhan infrastruktur yang mendesak dan prioritas,” ungkapnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyarankan Pemerintah Kabupaten Sintang agar meminta bantuan ke pemerintah pusat. Misalnya, mengusahakan mengambil kembali Dana Alokasi Umum (DAU) yang sudah diambil pusat.
“Ini ibaratnya berupaya meningkatkan kembali Dana Alokasi Khusus yang sangat kita perlukan,” tuturnya.
Ia kemudian mengungkapkan ruas jalan yang mengalami kerusakan parah, khususnya di daerah pemilihannya yakni Kelam Permai-Dedai, Sungai Tebelian. Ruas tersebut adalah jalan Pandan.
“Tahun 2021 lalu mendapatkan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Perbaikan dilakukan hanya spot-spot tertentu saja. Tahun ini kita dapat anggaran DAK di Sungai Tebelian, nilainya lebih dari Rp 7 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk ruas jalan Bonet-Rarai,” pungkasnya.