SINTANG, RK–
Harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa minggu belakangan ini. Bahkan, harga beras di beberapa daerah mencapai angka yang sangat tinggi.
Salah satu daerah yang mengalami kenaikan harga beras yang signifikan adalah Kabupaten Sintang. Para petani dan pedagang di Sintang mengeluhkan kondisi ini dan banyak warga juga merasa terbebani dengan harga beras yang terus naik.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Sintang meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah intensif dalam menstabilkan harga beras di pasaran.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Harga beras di pasaran sangat mahal dan ini tentu saja memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” ujar Senen Maryono Sekretaris Komisi C DPRD Sintang. Selasa, (10/10/2023).
Senen Maryono menambahkan bahwa pemerintah harus segera melakukan tindakan untuk menstabilkan harga beras.
“Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah intensif dalam menstabilkan harga beras. Harus ada pengawasan yang ketat terhadap pedagang beras agar tidak menjual beras dengan harga yang terlalu tinggi,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa pemerintah harus memberikan bantuan kepada petani untuk meningkatkan produksi beras.
“Pemerintah harus memberikan bantuan kepada petani dalam bentuk bibit dan pupuk agar produksi beras bisa meningkat. Dengan begitu, harga beras di pasaran bisa stabil dan tidak terlalu tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, pihak pemerintah dalam hal ini Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Sintang Arbudin mengatakan bahwa mereka sudah melakukan beberapa langkah dalam menstabilkan harga beras. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah dengan Sidak pasar.
“Kita sudah meninjau di lapangan dengan melakukan Sidak,” ujarnya.
Meski demikian, pihak pemerintah tetap meminta dukungan dari seluruh pihak dalam menstabilkan harga beras di pasaran.
“Ini adalah tanggung jawab bersama. Kita harus bekerja sama untuk mengatasi masalah harga beras yang tinggi ini,” Ujarnya.
Lanjut Arbudin selain Sidak pihaknya akan menggelar Ops Pasar dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Pasar Masuka Sintang, pada Selasa 10 Oktober 2023 ini.
Dalam operasi pasar tersebut ada 3 komoditi yang disuguhkan yakni beras, gula dan minyak goreng. Hal ini diinisiasi untuk penanganan inflasi daerah. Nah untuk beras sendiri di operasi pasar tersebut pemerintah sudah menyiapkan 10 ton.
Dikatakannya operasi pasar ini merupakan salah satu langkah intervensi untuk mencegah kenaikan harga lebih besar khususnya komoditi beras.
“Terkait tingginya harga beras akhir-akhir ini di Sintang kami di bantu dari Pemerintah provinsi. Salah satunya untuk operasi pasar besok kita siapkan 10 ton beras di pasar masuka, ” Tuturnya.
Bagi masyarakat setempat yang berminat bisa datang ke Pasar Masuka mulai pukul 07.00 WIB hanya membawa kartu identitas. Masyarakat akan dilayani. Namun masyarakat dibatasi hanya boleh membeli 2 karu beras kamasan 5kg, 2kg gula dan 2 liter minyak goreng.
“Tanggal 13 Oktober 2023 mendatang ada jadwal kunjungan Gubernur Kalimantan Barat ke Sintang kemungkinan juga akan ada operasi pasar lagi,”ujarnya.
Arbudin menyebutkan stok beras di kabupaten tersebut masih tersedia hingga tiga bulan kedepan. Faktor tingginya harga beras salah satunya isu kelangkaan beras secara nasional. Terjadi lonjakan Idealnya kenaikan harga beras berkisaran antara 100 sampai 200 hingga 300 rupiah. Kenaikan harga diatas Rp1.000 sudah sangat tinggi.
“Ada ketakutan kita akan langkanya beras padahal stok masih ada . Mudah mudahan dengan intervesi pasar yang masif ini kita berupaya mencegah kenaikan harga beras yang lebih tinggi lagi,” harapnya.
Pihaknya kata Arbudin gencar melakukan sidak kelapangan untuk memastikan tidak adanya penimbunan beras oleh oknum tertentu.
“Beberapa waktu lalu kita sudah melakukan sidak, tidak didapati terjadi penimbunan komoditi beras. Nanti setelah operasi pasar kita juga akan tetap melakukan sidak lagi secara terpadu,” Imbuhnya. (Anti)