Gawai Dayak Ajang Pererat Sub Suku Seluruh Negeri

 Parlemen

Wakil Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward.

SINTANG, RK – Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang memutuskan Gawai Dayak akan digelar pada 29-31 Juli 2022. Pesta tahunan ini sudah dua tahun vakum sejak pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jeffray Edward mengatakan bahwa Gawai adalah bentuk wujud syukur atas nikmat yang di berikan Tuhan yang maha esa.

“Nenek moyang kita mengajarkan adat istiadat bagaimana kita berhubungan dengan Tuhan dan mensyukuri nikmat rezeki yang datang, sehingga kita selenggarakan kegiatan gawai ini,” kata Jeffray.

Selain itu, Gawai yang wajib dilestarikan oleh masyarakat ini juga sekaligus sebagai ajang mempererat persatuan dan kesatuan antara sub suku Dayak di seluruh penjuru negeri.

“Dengan adanya kegiatan ini, kekayaan seni dan potensi nilai tradisional dapat terus di tampilkan, tujuannya untuk menggali potensi berkesenian sekaligus serta membudi dayakan budaya Dayak itu sendiri,” ujarnya.

Politisi Partai PDI Perjuangan ini sangat mengapresiasi berbagai kegiatan seni dalam Gawai dan olahraga tradisional Dayak, hal ini menurutnya untuk mempertahankan nilai budaya sehingga harapannya nanti dapat terus dan turun temurun oleh anak cucu sampai sepanjang masa.

“Gawai ini selain berhubungan tradisi dalam kearifan lokal dan rasa syukur pada Tuhan dalam adat istiadat nenek moyang juga mengajarkan berhubungan dengan manusia. Kita diajarkan untuk harus bersatu, kita diajarkan juga hidup berdampingan dan saling gotong royong, dimana kita hidup berdampingan dengan suku bangsa lainnya, sehingga haruslah kita bersama-sama rukun damai dalam hidup bersama,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kepedulian untuk lebih mencintai dan mempertahankan adat budaya dari nenek moyang.

“Kita ingin kegiatan ini berjalan sukses, saya mengapresiasi para pemuda Dayak yang selalu mau mempertahankan budaya serta mau mengembangkan adat budaya Dayak sendiri, kebanggaan dengan adat istiadat, sehingga menimbulkan niat untuk melestarikan, mempertahankan dan mengembangkan budaya lokal,” pungkasnya.

Related Posts