Dewan Minta Pemkab Kembangkan Beras Lokal untuk Tekan Inflasi di Daerah

 Parlemen, Sintang

Salah satu petani di desa kebong kecamatan Kelam Permai

SINTANG, RK-
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang mendesak Pemerintah Kabupaten setempat untuk mengembangkan produksi beras lokal guna menekan tingkat inflasi yang masih tergolong tinggi di daerah ini. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah ketersediaan dan harga beras yang terus melonjak.

“Kami mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Sintang untuk bergerak cepat dalam mengembangkan produksi beras lokal agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan angka inflasi yang masih tersisa 1,8 persen. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan beras dari luar daerah, kita dapat mengamankan persediaan beras dan menjaga kelangsungan harga yang stabil di tingkat lokal.” Kata Toni anggota DPRD Sintang Pada Sabtu, (4/11/2023).

Dalam rekomendasinya kepada Pemerintah Kabupaten Sintang, DPRD mengusulkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong pengembangan produksi beras lokal. Pertama, pembaharuan kebijakan sektor pertanian untuk mendorong petani dalam meningkatkan produktivitas serta penggunaan teknologi modern yang sesuai dengan kondisi dan potensi lokal. Kedua, alokasi anggaran yang memadai untuk meningkatkan infrastruktur pertanian dan penyediaan sarana produksi yang efisien. Ketiga, melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petani mengenai teknik bercocok tanam dan pengelolaan usaha pertanian yang baik.

Kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang Martin Nandung mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai langkah preventif untuk menekan angka inflasi di daerah tersebut diantaranya dengan mengimbau masyarakat satu rumah dengan menanam 10 pokok cabai, kemudian belum lama ini juga merangkul Sekolah Iklim Lapang yang di gelar oleh BMKG. Dia berharap SLI ini dapat berkelanjutan, meskipun BMKG pusat tidak ada program tetapi kita ingin ilmu yang didapat oleh petani ini bisa ditransfer ke petani lainya.

“Kami berharap SLI ini bakal berkelanjutan meskipun BMKG pusat tidak memiliki program untuk Sintang. Tetapi kita ingin ilmu yang didapat dapat ditularkan ke petani lainya. Sehingga petani kita bisa memanfaatkan.” Kata Martin.

Terkait dengan iklim terus meningkatkan Pertanian, diharap di kabupaten Sintang ini petani bisa menanam tiga hingga empat kali dalam satu tahun, mengingat selama ini rata-rata dua kali panen dalam satu tahun. Ditargetkan minimal dapat panen tiga kali dalam setahun, sehingga petani Kabupaten Sintang dapat mendongkrak swasembada pangan karena lahan kita juga lahan potensial jika untuk persawahan cukup banyak. Sebelumnya kabupaten Sintang urutan ke 7 tingkat inflasi dari 20 kabupaten secara nasional. Dan sekarang sudah menurun 1,8 persen. (Anti)

Related Posts