SINTANG RK – Minimnya sarana dan prasarana pendidikan di kawasan pedesaan merupakan bukti bahwa keberadaan perusahaan yang beroperasional di wilayah tersebut kurang berkontribusi terhadap dunia pendidikan masyarakat setempat.
Karenanya, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Zulherman meminta pemerintah daerah mengambil langkah tegas. “Harus ada langkah tegas yang diambil. Dan kami juga sarankan agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap peran tiap perusahaan bagi masyarakat sekitar lingkungannya,” tegas Zulherman ketika ditemui Radarkalimantan.com di Gedung DPRD Sintang, baru-baru ini.
Seperti diketahui bersama, bahwa Sintang banyak perusahaan perkebunan yang beroperasional. Namun kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar masih minim.
“Apakah mereka sengaja tutup mata atau apa kita juga belum tahu. Namun tiap perusahaan wajib memberikan perhatiannya dan menjaga segala fasilitas umum yang berada di sekitarnya. Jadi, jangan hanya mengambil keutungan saja, tapi minim kepedulian terhadap masyarakat kita,” kata Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Olehkarenanya, pemerintah daerah disarankannya agar melakukan evaluasi terkait peran dan kepedulian tiap perusahaan perkebunan terhadap lingkungan sekitarnya. Terutama pada Corporate Social Responsibility atau CSR-nya.
“Tentunya CSR tiap perusahaan dapat mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat sekitar. Namun yang terjadi di lapangan saat ini bertolak belakang. Karena masih ditemukannya sarana dan prasarana pendidikan di ruang lingkup perusahaan. Artinya, ini merupakan bukti bahwa perusahaan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, kami minta pemerintah mengambil langkah tegas dan melakukan evaluasi terhadap tiap perusahaan yang ada di daerah ini,” pungkas Zuulherman, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Binjai Hulu – Kecamatan Ketungau Hilir – Kecamatan Ketungau Tengah – Kecamatan Ketungau Hulu ini. (*)