Ronny Ungkap Kendala Infrastruktur di Sintang Masih Tertinggal

 Parlemen

SINTANG, RK – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengungkapkan bahwa Infrastruktur di Sintang masih tertinggal. Hal ini disebabkan oleh minimnya anggaran di APBD Sintang.

“Disintang sendiri kalo untuk infrastruktur kita akui bahwa memang masih tertinggal, namun kemudian perlu kita ketahui bahwa kita sendiri memiliki luas wilayah yang kalau kita mau membandingkan hampir luasnya dengan Provinsi Jawa barat,” kata Ronny.

Sintang memiliki 391 Desa dan ada 1600 lebih Dusun atau kampung, lalu ruas atau jalan penghubung dari Kabupaten ke kecamatan, kecamatan menuju ke desa dan desa menuju kampung kurang lebih 6000 Km yang menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Sintang.

“Hal inilah yang menjadi kendala, karena postur APBD kita sedikit lalu yang menjadi tanggung jawab kita di daerah untuk infrastruktur sangatlah besar, sementara kita tidak bisa hanya memperhatikan inftrastruktur saja, banyak aspek yang diperhatikan seperti, ketahanan pangan kemudian dari sektor ekonomi kalau kita lebih kepada pertanian dan perkebunan, sektor pendidikan dan kesehatan ini yang membuat dalam tanda kutip infrastruktur di Sintang masih tertinggal,” ungkap Ronny.

Ia menyebut dari 6000 Km ruas jalan, belum semuanya teraspal, karena kalau berasumsi dari sisi penganggaran, 1 Km jalan dengan biaya 1 Milyar maka kalau 6000 Km jadi perlu 6 Trilyun.

“Sementara kalau postur APBD kita di tahun 2022 hanya 1,7 Trilyun, sebelum Pandemi Covid-19 kita mempunyai APBD 2,1 Trilyun, semenjak pandemi setelah tiga tahun ini kita stagnan diangka 1,7 Trilyun, hal ini disebabkan pengurangan transfer dana daerah,” jelasnya.

Dari postur APBD Sintang sendiri kalau dilihat dari Anggarannya cukup berjalan baik, serapan anggaran juga bagus, jadi kalaupun ada anggaran yang tidak terserap, DPRD menganggap satu hal yang positif.

“Kita anggap itu satu hal yang positif karena artinya ada penghematan, mulai dari kita membuat perencanaan lalu penggunaan anggarannya. Silpa ini juga kita gunakan di anggaran berikutnya,” tukasnya.

 

Related Posts