Inflasi Sintang Tinggi, Ronny: Dampak BBM Langka

 Parlemen

SINTANG, RK – Kabupaten Sintang masuk dalam urutan 10 besar daerah penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia. Kabupaten yang berada di Timur Kalbar ini menyumbang laju inflasi sebesar 7,4 persen.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo saat memimpin pembahasan pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah secara hybrid di Istana Negara, Jakarta, belum lama ini

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny menilai salah satu penyebab tingginya inflasi disebabkan karena kelangkaan BBM.

“Kita berkeyakinan ini bersumber dari dampak kelangkaan BBM juga. Maka kita di DPRD akan mengakomodir apa yang disampaikan Asosiasi Sopir Angkutan Sintang (ASAS) tempo hari akan diprioritaskan mendapatkan BBM subsidi,” ucap Ronny, Kamis 15 September 2022.

Kendati demikian, Ia berkeyakinan bahwa tingginya inflasi bukan hanya disebabkan oleh kenaikan BBM yang baru saja diputuskan pemerintah tanggal 3 September 2022 lalu. Tapi juga disebabkan oleh kelanggkaan BBM yang terjadi.

“Dalam hal ini terjadi hukum ekonomi kan. Ketika barang langka dan permintaanya tinggi, harganya sudah pasti mahal. Kita tahu sendiri dan kita sudah cek ke lapangan, harga BBM di Sintang luar biasa. Makanya kita akan berupaya lah bagaimana menekan inflasi yang tinggi di Sintang,” tutur Ronny.

Wakil Bupati Sintang, Melkianus, ada lima komoditi penyebab inflasi tinggi sebesar 7,39 persen di Agustus 2022 adalah bahan bakar rumah tangga, tempe, angkutan udara, minyak goreng dan tahu mentah.

“Kita sudah menyiapkan 10 langkah yang akan dilakukan untuk menekan laju inflasi, pertama, pengendalikan harga, kedua menjaga stok komoditas, ketiga menjaga daya beli masyarakat dengan penguatan UMKM, keempat melakukan operasi pasar bahan pokok masyarakat,” jelasnya.

Kemudian, kelima mempercepat belanja modal APBD 2022, keenam optimalisasi bantuan sosial paska kenaikan harga BBM, ketujuh perbaikan jalan jalur distribusi sentra penghasil cabe dan sayur, kedelapan secara rutin melakukan sidak harga ke pasar, sembilan mencegah dan mengawasi penimbunan komoditas masyarakat, terakhir memperkuat sinergi antar stakeholder.

“Untuk menekan inflasi, saya mengimbau masyarakat melakukan empat hal. Pertama, melakukan penghematan konsumsi masyarakat. Kedua, gerakan menanam komoditas yang dapat dilakukan secara mandiri. Ketiga, memanfaatkan bansos pemerintah untuk memenuhi kebutuhan poko. Keempat, melakukan penghematan energi di setiap keluarga,” pesannya.

Related Posts