Butuh Komitmen Bersama Tekan KDRT

 Parlemen

Anggota DPRD Sintang, Mainar Puspa Sari.

SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Mainar Puspa Sari mengatakan komitmen bersama dibutuhkan untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Rerata ihwal ini dipicu atau disebabkan faktor ekonomi. “Memang salah satu penyebab utama KDRT itu adalah faktor ekonomi. Apalagi dua tahun terakhir ini kondisi ekonomi masyarakat belum stabil akibat pandemi Covid-19,” ungkap Mainar Puspa Sari ketika ditemui Radarkalimantan.com di Gedung Parlemen Sintang, baru-baru ini.

Pada masa pandemi lalu, kata Mainar Puspa Sari, menjadi faktor yang kemudian menimbulkan orang yang tidak bekerja, namun dihadapkan dengan berbagai tuntutan akan kebutuhan sehari-hari. Sehingga ada rasa stres yang menimbulkan pertengkaran atau konflik dalam keluarga yang biasanya disertai dengan KDRT.

“KDRT sebetulnya bukan hanya pada kekerasan fisik saja. Tapi psikis, seperti hina-menghina dalam keluarga, kekerasan seksual, dan penelantaran ekonomi,” ujar srikandi DPRD Sintang berpendapat.

Persoalan KDRT, menurut Mainar Puspa Sari, seperti fenomena gunung es. Sebab dalam siklus KDRT biasanya setelah melakukan kekerasan akan minta maaf, hubungan pun kembali baik. Kemudian muncul kekerasan lagi, dan terus berputar seperti itu.

“Artinya, kekerasan yang tampak itu lebih kecil dibandingkan dengan apa yang terjadi di lapangan. Sayangnya tidak semua keluarga mau melaporkan karena menganggap persoalan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” ulas Politisi Partai Demokrat.

Olehkarenanya, kata Mainar Puspa Sari, upaya pencegahan KDRT membutuhkan komitmen semua pihak dari berbagai elemen. Jadi, tidak hanya dibebankan kepada pemerintah, tapi juga harus melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya.

“Termasuk peran media masa, elektronik dan online memiliki peran strategis untuk sama-sama bisa mengkampanyekan anti-KDRT pada seluruh komponen masyarakat,” pungkas Mainar Puspa Sari, wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sintang 1 ini. (*)

Related Posts