Sampaikan Arahan Presiden soal PPKM saat Rapat Satgas Covid-19 Sintang

 HDHPS, Sintang

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Syarief Yasser Arafat saat menghadiri rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang.

SINTANG,RK – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sintang Syarief Yasser Arafat menyampaikan arahan Presiden soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kemarin, ada perubahan istilah PPKM. Yang ada saat ini adalah PPKM Level1, 2, 3 dan 4. Dan yang menentukan itu adalah masing-masing daerah,” kata Yasser.

Hal itu disampaikan Yasser saat menghadiri rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang membahas tindaklanjut surat Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadyah Kapuas Raya di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Rabu (21/7/2021).

Ia mengatakan, level ditentukan jumlah kasus dalam satu minggu dan Bed Occupancy Rate (BOR). “Jadi kita tahu, Sintang ini level berapa. Ada juga level per kecamatan dan desa atau kelurahan,” terang Syarief Yasser Arafat

Dikesempatan itu, Yasser juga menyampaikan bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang akan membalas surat dari IMM Kapuas Raya. Sebelumnya,aspirasi yang disampaikan IMM diantaranya agar Satgas tidak tebang pilih saat PPKM Mikro dan oknum petugas arogan.

“Kita akan berikan surat balasan tertulis kepada IMM Kapuas Raya. Ada 4 poin yang mereka sampaikan, dan akan kita jawab semua,” katanya.

“Mereka memang tidak menyebutkan nama tempat hiburan malam,  sehingga seluruh tempat hiburan malam akan kita awasi. Dengan membalas surat, maka kita sudah merespon keluhan mereka dengan pertemuan ini dan surat balasan,” kata Syarief Yasser Arafat.

Sekretaris Dinas Kesehatan drg. Ridwan Tony Pane menyampaikan kondisi sampai 20 Juli 2021 jumlah orang terkonfirmasi sebanyak 2. 588 kasus, sembuh 2. 326, meninggal 185 orang.  “BOR kita 62 persen. Total yang dirawat 80 orang,” ungkapnya.

Selain itu, oksigen juga menjadi masalah di Sintang, “kami akan mengunakan oksigen liquid dan oksigen konsentrat. Kami berharap oksigen liquid segera tiba,” katanya.

Selain itu, Ridwan Tony Pane, obat-obatan juga semakin menipis. Akhirnya, pasien yang tanpa gejala hanya diberikan multivitamin saja. Sementara yang bergejala diberikan antivirus.

“Kalau kondisi ini terus menerus, maka masalah oksigen, obat dan tenaga kesehatan akan terus ada. Maka pencegahan sangat penting.  Sosialisasi jangan pernah bosan, lakukan terus menerus,” pinta Ridwan Tony Pane.

 

Related Posts