Kekurangan Tenaga Medis di Serawai dan Ambalau

 Parlemen, Sintang

 

SINTANG – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan, mengungkapkan masalah serius terkait pelayanan kesehatan di kecamatan-kecamatan pelosok, terutama di Kecamatan Serawai dan Ambalau. Kekurangan tenaga medis menjadi salah satu isu utama yang dihadapi oleh kedua kecamatan tersebut, yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat.

Menurut Sandan, kebutuhan tenaga medis di wilayah-wilayah tersebut sangat mendesak. Selain kekurangan jumlah tenaga medis, daerah-daerah ini juga memiliki kondisi demografis yang memperburuk situasi.

Mayoritas penduduk di Kecamatan Serawai dan Ambalau adalah manula (lanjut usia), yang rentan terhadap berbagai penyakit, seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya yang memerlukan penanganan medis yang intensif dan teratur.

“Sebagian besar penduduk di Kecamatan Serawai dan Ambalau adalah manula. Mereka sangat membutuhkan perhatian medis yang lebih karena usia mereka yang rentan terhadap berbagai penyakit. Oleh karena itu, kami mendesak agar lebih banyak tenaga medis, seperti dokter, perawat, dan bidan, ditugaskan di wilayah ini,” ujar Sandan 29 November 2024.

Kekurangan tenaga medis di desa-desa terpencil ini telah menghambat akses kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas yang ada pun sering kekurangan staf dan fasilitas, membuat banyak warga terpaksa menempuh jarak jauh ke kota untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia.

Sandan menambahkan, selain kekurangan tenaga medis, infrastruktur kesehatan di daerah tersebut juga masih minim, sehingga memperburuk pelayanan kesehatan yang ada. Untuk itu, pihak DPRD Kabupaten Sintang meminta perhatian serius dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk segera menangani masalah ini.

“Upaya jangka panjang perlu dilakukan, seperti peningkatan jumlah tenaga medis, penyediaan pelatihan bagi tenaga kesehatan lokal, serta perbaikan fasilitas kesehatan yang ada agar warga desa bisa mendapatkan pelayanan medis yang layak,” ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan di desa-desa terpencil memang menjadi perhatian utama. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatan antara kota dan desa, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah ketidakmerataan distribusi tenaga medis, yang seringkali terkonsentrasi di daerah perkotaan.

Untuk itu, penting bagi pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan kesehatan di desa-desa terpencil, baik dalam hal penyediaan tenaga medis yang cukup maupun perbaikan fasilitas kesehatan yang memadai.

Keberadaan tenaga medis yang berkualitas di daerah pelosok akan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka kematian yang dapat dicegah, terutama di kalangan manula yang membutuhkan perhatian ekstra.

Related Posts