SINTANG, RK – Pemerintah Kabupaten Sintang akan melakukan launching Gerakan Pengukuran Bayi Serentak Se Kabupaten Sintang pada 1 Juni 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus saat memimpin rapat koordinasi teknis persiapan penilaian kinerja TPPS Kabupaten Sintang pada Selasa 21 Mei 2024 di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang.
“Pada awal 1 Juni 2024, kita akan melakukan launching pengukuran bayi serentak se Kabupaten Sintang selama bulan Juni 2024. Saya minta Dinas Kesehatan mengundang beberapa Kepala Puskesmas yang dekat, untuk menghadiri launching tersebut. Kita akan menggaungkan launching ini,” terang Kartiyus.
Ia mengatakan jumlah bayi di Kabupaten Sintang saat ini sekitar 38 ribu bayi. Target 70 persen bayi bisa kita lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan Antropometri Kit. Tidak boleh lagi pengukuran tinggi bayi menggunakan penggaris atau alat ukur lain selain Antropometri Kit. Itu yang akurat dan diakui oleh pemerintah pusat.
“Jumlah Antropometri Kit di Kabupaten Sintang sudah cukup. Ada sekitar 400 Antropometri Kit yang sudah ada. Saya minta Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, Ketua PKK Desa, Babinkamtibmas, Babinsa, Kepala Puskesmas, Pustu, pendamping desa untuk menggerakan orangtua yang memiliki bayi untuk membawa bayinya ke Puskesmas dan Pustu untuk memeriksa, mengukur tinggi dan menimbang bayinya,” terang Kartiyus.
Ia mengungkapkan setelah ditimbang dan diukur, hasilnya langsung input di e-PPGBM. Jadi hasilnya realtime. Data ini untuk mengetahui data stunting terkini. Bayi yang belum berumur 2 tahun, tidak bisa dikatakan stunting. Karena masih bisa berubah tinggi badannya. Bayi dikatakan stunting harus diatas 2 tahun.
Maryadi Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang menyarankan tenaga kesehatan bisa melakukan jemput bola agar semua bayi bisa diukur dan di timbang.
“Yang tidak mau datang ke fasilitas kesehatan, kita datangi saja. Supaya semua bayi bisa kita periksa, timbang dan ukur,” terang Maryadi.
Sumber: Rilis Prokopim Sintang