SINTANG, RK – Permasalahan sampah di Kabupaten Sintang sampai saat ini masih sangat kompleks. Terus meningkatnya eskalasi sampah tiap tahun dan jumlah armada yang kurang memadai menjadikan penanganan sampah tidak dapat maksimal.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Edy Harmaini yang menyebutkan bahwa kendala penanganan sampah di Kabupaten Sintang karena minimnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk operasional penanganan sampah.
“Permasalahan TPA ini kompleks. Setiap tahun eskalasi sampah meningkat terus. Seharusnya kita punya amrol truk kemudian dum truk 8, sehingga dapat membuat Sintang jadi lebih bersih. Tapi supaya bisa bersih ada kendala pada sarpras ini. Seperti biaya operasional dan biaya perawatan yang naik akibat dari kenaikan harga BBM,” ungkapnya. Rabu, (25/01/2023).
Menurut Edy saat ini TPA masih belum over kapasitas. Ia menjelaskan bahwa tumpukan sampah yang ada tersebut masih dapat diuraikan dengan alat berat yang mumpuni. Namun menurutnya kondisi alat berat milik DLH sudah berumur dan kerap mengalami kerusakan.
“Kita perlu terminal putar di sana untuk kendaraan kita putar balik ya. Alat berat kita sempat rusak kita sewa ke beberapa vendor, sekarang sudah operasional alatnya. Yang susah tu alat berat ya, mungkin umurnya sudah belasan tahun,” ungkapnya.
“Kita perlu pengadaan alat berat untuk kedepan ndak perlu besar cukup yang operasional saja, beko loader mungkin nanti akan kita perbaiki. Mudah-mudahan dana yang kita minta ke BPKAD itu bisa diluncurkan untuk perbaikan beko loader kita, itu udh bisa lumayan bisa membantu,” beber Edy.
Kendati demikian, dalam menghadapi berbagai kendala tersebut Edy mengatakan bahwa pihaknya tetap berupaya untuk mengurai persoalan sampah di Kota Sintang.
“Mudah-mudahan ada tambahan dari PU untuk panjang jalan. Dari aspek sarpras kendaraan kita ada tambah 1 truk. Amrol truk ada 3. Yang layak operasi 2 dengan yang baru. Bayangkan Selaus Sintang dengan kapasitas sampah seperti itu,” tukasnya.