SINTANG, RK – Magdalena Ukis, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang menyampaikan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi apakah pelajar yang sudah mendapatkan tabungan pelajar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat beberapa waktu lalu, tabungannya bertambah atau berkurang. Rabu, (25/01/2023).
Tapi ia mengatakan bahwa ada keluhan dan kesulitan para pelajar untuk menabung karena tidak dapat meninggalkan sekolah saat jam pelajaran untuk pergi ke bank. Maka dari itu, Ia menyarankan agar pihak perbankan dapat melakukan jemput bola ke sekolah untuk dapat memberikan pelayanan kepada pelajar.
“Dimana Program Simpan Pelajar ini kita akan dorong di sekolah Kota Sintang, selanjutnya ke pusat kecamatan. Kami siap membantu mengkomunikasikan dengan kepala SD dan SMP Se-Kabupaten Sintang,” terang Magdalena Ukis.
Sementara itu Rektor Universitas Kapuas Dr. Antonius menjelaskan bahwa mahasiswa-mahasiswi yang belajar di Universitas Kapuas sekitar 2.500 orang dan ada koperasi mahasiswa yang sudah berjalan sekitar tiga tahun dan anggota 1.600 anggota.
“Aset koperasi mahasiswa sekitar 1 milyar. Aset koperasi karyawan juga sekitar 1 miliar. Kami sudah merencanakan untuk melaksanakan tabungan mahasiswa dan akan bekerjasama dengan Bank Kalbar. Ini akan membantu ketika mereka akan melakukan registrasi dan antisipasi gangguan ekonomi di tahuh ini,” terangnya.
“Penyusun Roadmap Percepatan Akses Keuangan di Kabupaten Sintang. Di susun dua tahun, peta jalan percepatan akses keuangan daerah harus berkualitas. Sintang ini kaya sumber daya alam, namun banyak kebutuhan kita dipasok dari luar sehingga menyebabkan harga tinggi dan terjadinya inflasi. Maka saya sangat mendukung kalau masyarakat akan mudah mengakses keuangan yang ada di perbankan. Ini akan mendorong kemampuan warga untuk mengembangkan usahanya,” terang Antonius.
Sumber: Rilis Kominfo Sintang
Editor: Tim Redaksi