SINTANG, RK – Guna menghadapi Revolusi Industri 4.0, pendidikan karakter pada generasi muda berperan penting untuk menjadi benteng diri atas gempuran teknologi yang semakin maju.
Melek teknologi saja tidak cukup, karena tanpa karakter diri yang kuat, generasi tersebut akan menjadi manusia yang hanya bisa bekerja tanpa rasa.
“Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin maju, para generasi muda harus memilki kemampuan menyesuaikan diri. Industri 4.0 menuntut generasi muda melek teknologi apabila tidak ingin kalah pada gempuran perubahan zaman,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Billy Welsan belum lama ini.
Namun tak hanya hal tersebut yang menjadi bekal. Generasi muda harus mempunyai bekal bekal karakter dan budaya yang kuat. Dengan demikian, maka generasi muda tidak hanya sekedar ikut arus, namun bisa menyaring hal-hal positif atau negatif yang akan dihadapi.
“Pendidikan karakter adalah bagaimana manusia itu hidup mencari ilmu pengetahuan teknologi disertai terbentuknya karakter integritas dirinya. Pendidikan karakter yang tertanam kuat bisa menyempurnakan individu di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Selain itu, penguatan nilai-nilai budaya lokal, dinilainya mampu menjadi benteng untuk melindungi para generasi muda agar tidak ikut arus.
“Nilai-nilai budaya lokal tersebut pastinya harus ditanamkan sejak kecil. Keluarga menjadi dasar terbentuknya karakter para penerus masa depan bangsa,” terangnya.
Oleh karenanya, Ia menekankan agar ada sinergitas antara keluarga dan sekolah sebagai institusi pendidikan formal untuk saling mendukung, mengisi dan melengkapi proses pembentukan karakter anak bangsa.
“Keluarga harus memberikan ruang pada anak-anak untuk memperoleh pendidikan dengan benar. Selain pendidikan formal anak-anak harus memiliki kesempatan menikmati dunianya, sehingga nantinya tidak hanya menjadi generasi yang pintar secara akademis, namun juga beradab,” pungkasnya.