SINTANG, RK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono mengungkapkan bahwa permasalahan penanganan sampah di Kabupaten Sintang terkendala masalah anggaran.
“Salah satunya terkait anggaran di Dinas Lingkungan Hidup Sintang yang perlu mendapat perhatian. Karena apa, volume sampah di Sintang sangat tinggi sementara truk pengangkut banyak rusak juga terbatas. Belum lagi masalah anggaran untuk operasional truk tersebut,” ungkapnya di DPRD Sintang belum lama ini.
Kendati demikian, dengan adanya kondisi ini, tidak bisa serta merta menyalahkan Dinas Lingkungan Hidup. Tapi harus menjadi perhatian bersama.
“Untuk mengatasi persoalan sampah di Bumi Senentang ini perlu kolaborasi semua pihak, jangan hanya dibebankan pada pemerintah tapi juga perlu peran masyarakat. Penanganan sampah itu tugas bersama karena sangat penting. Apalagi penanganan kebersihan lingkungan ini menopang kesehatan,” kata Senen.
Ia mengatakan peran masyarakat untuk menangani permasalahan persampahan juga sangat diperlukan. Terutama terkait kesadaran membuang sampah pada tempatnya.
“Kesadaran tidak membuang sampah sembarangan harus ditanamkan sejak dini. Karena ada kecendrungan oknum di masyarakat membuang sampah sembarangan meski sudah disediakan tempat khusus,” ungkapnya.
Ia menyebut diruang publik seperti taman-taman kota, dengan mudah ditemukan sampah ditinggalkan begitu saja ketika habis jajan.
“Padahal tempat sampah sudah disediakan. Makanya saya bilang, penanganan persampahan itu tugas bersama,” tegas politisi dari dapil Sintang Kota ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sintang, Edy Harmaini menyampaikan problem utama sebuah kota berkembang adalah pengelolaan sampah.
“Peningkatan volume sampah berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk, aktivitas masyarakat dan kemudahan aksesiblitas masyarakat antar wilayah serta akselerasi pembangunan kawasan,” jelasnya.
Sebagaimana sebuah kota yang bergerak maju, volume sampah yang dihasilkan masyarakat meningkat cukup tajam dalam beberapa tahun terakhir.
“Berdasarkan data, sampah yang dihasilkan di Kabupaten Sintang itu mencapai 350 ton perhari. Dan yang mampu ditangani hanya 122 ton per hari atau 34 persen saja. Untuk Kecamatan Sintang saja, hanya mampu menangani 75 persen sampah yang ada,” bebernya.
Rendahnya volume sampah yang bisa kita tangani dan kelola disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana dan rendahnya pembiayaan dari tahun ke tahun.
“Lalu pengelolaan sampah yang masih manual sehingga mempengaruhi kinerja. Dan tentunya kebiasaan masyarakat kita yang belum baik dalam mengelola sampah” pungkasnya.