SINTANG,RK – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar mengatakan bahwa banyak tantangan yang dihadapi kedepan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Untuk menyongsong generasi emas tersebut, kata kuncinya adalah harus mampu menyiapkan diri. Agar generasi kedepan tidak menjadi penonton,” kata Lindra saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Maarif (STAIMA) Sintang dengan tema Peluang dan Tantangan Lulusan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Minggu 4 April di Pendopo Bupati Sintang.
“Maka dalam visi Pemerintah Kabupaten Sintang, visi Pak Bupati Sintang Jarot Winarno, yakni terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat maju religius sejahtera yang didukung tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Pak Bupati kita seorang dokter, tapi visi misi yang utama adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas. Ini luar biasa,” sambungnya.
Ia mengakui, tantangan kedepan tidak terlepas dari persoalan klasik. Pertama, di dunia pendidikan masih relatif kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini guru sebagai tenaga pendidik. ”Guru sangat kurang sekali,” ungkapnya.
Kedua, sambung Lindra, masih banyak sekolah-sekolah di Kabupaten Sintang yang sarana prasaranya belum memadai. Kondisi itu tentu saja belum bisa membuat guru nyaman mengejar dan siswa nyaman belajar. “Cita-cita saya adalah bagaimana guru nyaman mengajar, siswa nyaman belajar. Tapi cita-cita tidaklah mudah untuk segera direalisasikan,” ucapnya.
Untuk mengatasi berbagai permasalan tersebut, Lindra menegaskan pentingnya komitmen bersama. “Karena untuk membangun pendidikan tidak cukup hanya pemerintah. Tapi bagaimana peran swasta dan peran serta masyarakat serta pemangku kepentingan,” ucapnya.
Dikatakan Lindra, STAIMA Sintang adalah bagian dari sistem pendidikan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Walaupun prodi masih terbatas, namun peran serta mencetak calon guru yang disiap kerja sudah dilakukan.