Satpol PP Tempatkan Personil di Tempat Karantina Pasien Covid-19

 OPD

Satpol PP Sintang bersama BPBD ketika turun ke lokasi dekat tempat karantina pasien corona.

SINTANG,RK – Heboh adanya pedagang keliling yang berjualan di zona merah yakni Rusunawa yang tempat karantina pasien corona, langsung direspon Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sintang. Supaya kejadian serupaa tidak terulang. Mereka akan menempatkan personil untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan masuk ke tempat tersebut.

Sebelumnya, mereka bahkan langsung ke lokasi untuk mengetahui persis aktivitas pedagang keliling yang berjualan di sekitar rusun, Selasa 31 Maret 2021. Selain Satpol PP, hadir pula Bernhad Saragih selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang,

“Kami sudah turun ke lokasi jam 10.00 WIB. Informasi yang kami peroleh, pedagang keliling tersebut berjualan sekitar pukul 15.00 dan 16.00 WIB,” kata Mawardi HD, Koordinator Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satgas COVID-19 Kabupaten Sintang.

Oleh karena itu, kata Mawardi, pihaknya sudah menugaskan personel untuk melakukan pemantauan di lapangan. “Jika pedagang ditemukan masih jualan akan diberikan peringatan keras. Mungkin akan diswab juga. Karena, pembeli kan pasien COVID-19. Kita tidak ingin pedagang itu tertular. Khawatirnya, menularkankan lagi ke pihak lain,” ucapnya.

Mawardi mengungkapkan, pedagang keliling yang berjualan di tempat karantina pasien COVID-19 hanya satu orang saja. “Mungkin pasien yang sedang dikarantina jenuh dan pengin jajan, belilah di situ. Padahal, di jalur itu sudah diingatkan agar tidak berjualan,” bebernya.

Ia juga mengimbau pada masyarakat khususnya pedagang agar tidak berjualan di sekitar rusun tampat karantina pasien COVID-19. “Untuk para pasien yang sedang karantina, jangan kontak langsung dengan orang luar selain petugas. Supaya penyebaran virus corona ini tidak terus meningkat,” pintanya.

“Kepada pihak keluarga yang ingin mengantar makanan atau ingin berkomunikasi, cukup dari jauh saja. Jangan kontak langsung karena sangat berisiko,” pungkasnya.

Related Posts