Bupati Sintang: Belajar Tatap Muka Tetap On The Track

 HDHPS, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno.

SINTANG,RK – Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan tentang persiapan belajar tatap muka terbatas di Bumi Senentang pada tahun ajaran baru 2021/2022 nanti. Ia menyebut, pembelajaran tatap muka tetap on the track.

“Soal kondisi zona merah di Pontianak dan persiapan pembelajaran tatap muka, untuk Kabupaten Sintang tetap on the track,” kata Jarot.

Ia mengatakan,sesuai arahan Presiden yang bukan zona merah tetap melaksanakan belajar tatap muka. Dua hari dalam seminggu. Dua jam dalam sehari pembelajaran. “Kecuali, tiba tiba Sintang masuk zona merah, maka akan kita hentikan lagi belajar tatap mukanya,” katanya.

Tapi yang pasti, sambung Jarot, kalau Pontianak zona merah, maka akan berpengaruh terhadap semua ibu kota kabupaten kota karena konektivitas dan mobilitas warga. “Kalau Sintang masih zona kuning atau orange, proses belajar tatap muka tetap on the track. Kan hanya 2 hari seminggu dan 2 jam per hari,” katanya lagi.

Sementara itu saat rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka untuk satuan pendidikan PAUD hingga SMP Se-Kabupaten Sintang di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Rabu, 16 Juni 2021 lalu. Wakil Ketua Komisi C DPRD Sintang menyampaikan bahwa sebagai wakil rakyat, pihaknya sudah menerima aspirasi dari berbagai komponen masyarakat Kabupaten Sintang yang menginginkan dilaksanakannya belajar tatap muka di tahun ajaran baru 2021/2022.

“Lebih banyak masyarakat yang berharap belajar tatap muka dilaksanakan. Ini bukan basa basi. Karena memang masyarakat sudah jenuh dan anak-anak banyak yang berkeliaran kalau malam hari,” ungkapnya.

Dikatakanyam ternyata dengan tidak sekolah bukan berarti anak berada di rumah saja. Kalaupun mereka di rumah, ternyata mereka lebih banyak main game, bukannya belajar. Dan membuat mereka mudah marah karena sering kalah main game. “Itu keluhan orang tua yang kami terima. Jadi temperamen mereka menjadi tinggi,” katanya.

Senen mengungkapkan, pendidikan itu menyangkut knowledge dan afektif. Kalau lama tidak tatap muka, maka prilaku anak-anak berubah menjadi tidak baik. Afektif bisa dibentuk kalau guru ketemu siswa. Kalau knowledge atau kognitif, bisa dicari di google dan buku.

“Anak-anak kalau dites, nilainya rata-rata tinggi karena boleh buka buku dan google. Semua ilmu ada di sana. Tetapi afektif atau sikap prilaku, tidak bisa. Afektif bisa dibentuk hanya dengan adanya bimbingan guru. Dalam kondisi begini, nanti ya, guru jangan terlalu banyak marah-marah. Kalau banyak dimarahi, psikologi anak akan turun,” katanya.

Makanya ia menghimbau, lakukan persiapan dengan matang untuk belajar  tatap muka. Saran juga, kalau ada satu sekolah menyelenggarakan tatap muka. Jangan ada kelonggaran atau pilihan untuk belajar online.

“Kalau tatap muka ya semua murid ikut tatap muka. Kalau diberi pilihan belajar online, pasti banyak yang pilih belajar online. Kasihan guru juga, harus mengurus dua metode belajar sekaligus. Kalau setengah setengah lebih baik ndak usah. Artinya sekolah tersebut belum siap,” katanya.

 

Related Posts