SINTANG,RK – Kepala Dinas Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang mengungkap sejumlah tantangan yang harus dihadapi dunia pendidikan. Diantaranya kekurangan guru dan masih memprihatinkannya sarana dan sarana pendidikan.
“Tantangan lain adalah permasalahan anak putus sekolah. Khususnya anak-anak kita yang berada di wilayah terpencil. Hal ini kadang dipengaruhi oleh letak sekolah yang jauh. Kalau SD ke SMP, sekolahnya mulai banyak di pedalaman. Namun untuk SMP yang ke SMA yang memang masih perlu kita dorong,” ungkap Lindra.
Hal itu disampaikan Lindra saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Maarif (STAIMA) Sintang dengan tema Peluang dan Tantangan Lulusan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Minggu 4 April di Pendopo Bupati Sintang.
Makanya, sambung Lindra, perlu pemikiran atau solusi untuk mengantisipasi jarak tempuh untuk menempuh ke SMP atau SMA agak jauh di pedalaman.
“Baru-baru ini saya menerima perwakilan masyarakat Desa Mentunai Kecamatan Kayan Hilir yang menginginkan agar dibuka kelas jauh untuk SMA. Saya fasilitasi, saya juga akan dorong. Saya menyarankan agar mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, nanti kita sama-sama ke sana untuk menyampaikan persoalan dan keinginan itu,” ucapnya.
Selain itu, mereka juga mengajukan pembangunan Unit Sekolah Baru. “Mereka sudah mengajukan tanah, tinggal proses sertifikat saja. Mudah-mudahan tahun ajaran 2021/2022, akan segera dibuka penerimaan siswa baru. Ini tentu perlu dukungan teman-teman legislatif,” ucapnya.
Lindra juga menyampaikan penyebaran sekolah di Kabupten Sintang yang belum merata. “Beberapa tahun terakhir ini, kita coba membenahi sarana prasarana pendidikan. Alhamdulillah, Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Sintang dari pemerintah pusat untuk rehab dan penambahan ruang kelas baru bertambah di tahun 2021 ini, walaupun masih kondisi pandemi COVID-19,” ucapnya.
Namun, sambung Lindra, alokasi APBD Sintang untuk pendidikan masih terbatas. Karena saat ini, banyak anggaran dialokasikan untuk pencegahan dan penanganan COVID-19.