SINTANG, RK-
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sintang terus melakukan upaya untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemda telah disambut baik oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Pemda memiliki komitmen yang kuat dalam memerangi kemiskinan ekstrem dan berupaya keras untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu. Berbagai program pemberdayaan dan bantuan sosial telah diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir dengan hasil yang positif.
Salah satu program unggulan yang dilakukan oleh Pemda adalah pelaksanaan konsultasi publik penyusunan rencana aksi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim Kabupaten Sintang tahun 2023-2026 di Aula Bappeda Kabupaten Sintang pada Selasa, (7/11/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang tersebut dihadiri Kepala OPD, Camat, perwakilan instansi vertikal, dan Non Government Organization.
Anggota DPRD Sintang Hikman Sudirman mengatakan untuk menurunkan angka kemiskinan di Sintang menurutnya perlu adanya program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat mandiri secara ekonomi. Melalui program ini, masyarakat diberikan pelatihan dalam berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, kerajinan, dan usaha mikro.
“Selain itu, Pemda juga harus aktif dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang berada dalam kondisi yang sulit. Bantuan tersebut meliputi bantuan pangan, bantuan kesehatan, serta bantuan pendidikan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.”ucapnya.
Upaya Pemda dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem juga mendapatkan apresiasi positif dari anggota DPRD. Mereka mengakui bahwa Pemda telah melakukan upaya yang nyata dan terukur dalam memperbaiki kesejahtera.
“Sebab itu dengan digelarnya acara tersebut diatas menurut saya sebagai wakil rakyat sangat baik dan langkah nyata, ” Kata Sudirman.
Wakil Bupati Sintang Melkianus menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Sintang saat ini masih ada 8, 57 Persen atau 36.760 jiwa dan dari angka tersebut ada yang masuk pada kategori miskin ekstrim yakni 2,16% atau 9. 288 jiwa.
“Data BPS menyebutkan bahwa jumlah orang Kabupaten Sintang yang mengalami kemiskinan ekstrim itu paling banyak kedua diantara 14 kabupaten kota di Kalbar, seseorang dikategorikan mengalami kemiskinan ekstrim jika memiliki penghasilan dibawah Rp. 10. 379 atau Rp. 332.170 per bulan atau Rp. 1.288.680 per keluarga yang terdiri dari 4 orang atau suami istri dan memiliki dua anak, ” terang Melkianus.
Presiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Indonesia. Secara nasional, ditargetkan nol persen orang Indonesia yang mengalami kemiskinan ekstrim. Ini memerlukan terobosan dan inovasi baru untuk bisa mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sintang.
“Saya berharap, kita bisa menyusun rencana aksi yang inovatif, tepat sasaran dan mudah dilaksanakan dilapangan sehingga Pemkab Sintang berkolaborasi dengan banyak pihak menurunkan bahkan menghapus angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sintang. Rencana yang baik dan berkualitas, akan sangat membantu implementasi dilapangan. Kolaborasi juga saya harapkan pada semua tataran baik ide, aksi dan anggaran sehingga kita bisa mencapai target sesuai rencana yakni nol angka kemiskinan di tahun 2026 mendatang, “katanya.
Melkianus mempersilahkan berdiskusi dan berdialog di ruang konsultasi publik ini. Berikan masukan dan saran kepada Pemkab Sintang. Agar rencana aksi ini semakin baik, inovatif dan aplikatif. Pemkab Sintang dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrim ini, menerapkan prinsip kolaboratif. Kami mengajak dunia usaha, NGO, akademisi, media massa dan segenap masyarakat untuk bersama-sama menjalankan program untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim ini.
“Kemiskinan memang tidak akan pernah hilang di dalam kehidupan manusia. Tetapi saya mengajak semua pihak untuk berjuang agar garis kemiskinan bisa ditekan dan jumlah orang miskin semakin sedikit, ” terang Melkianus.(Anti)