SINTANG, RK – Kemacetan di sekitar Jembatan Melawi sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bagi kita semua. Hampir semua masyarakat yang tinggal di Bumi Senentang pasti pernah merasakan kemacetan didaerah tersebut.
Kemacetan sering dikeluhkan warga, saat ada event-event besar, hari besar keagamaan maupun saat ada kendaraan mogok di dekat jembatan Melawi tersebut. Baik itu di badan jembatan Melawi maupun jalan menuju bundaran. Terlebih sore hari saat jam pulang kerja.
Masalah ini pun menuai sorotan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Welbertus, ia berharap ada solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar jembatan Melawi karena disitu seringkali terjadi kemacetan parah.
“Akhir-akhir ini kemacetan sangat kerap terjadi. Bahkan antrian kendaraan kadang-kadang sampai di lapangan terbang (lapter) Susilo. Di Lintas Melawi antrian kendaraan kerap sampai Masjid Al Amin. Antrian serupa juga kerap mengular sampai menuju Pal 4 Jalan MT Haryono,” jelas Welbertus
Ia menilai, kemacetan yang terjadi tidak terlepas dari tingginya volume kendaraan di Kabupaten Sintang. Di tambah lagi jalan tersebut menghubungkan antar kabupaten di wilayah timur Kalimantan Barat (Kalbar).
“Selain itu, jalanan juga sempit. Sudahlah volume kendaraan banyak, jalan sempit, ya tambah macet lah. Kalau ada kendaraan mogok di jembatan, bisa dipastikan akan macet panjang. Karena akses kendaraan dari dua arah berlawanan semakin kecil dan sempit,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Politisi Partai PDI Perjuangan ini meminta pemerintah mencarikan solusi untuk mengatasi kemacetan di titik tersebut. Salah satunya bisa berkomunikasi ke pemerintah pusat agar jalan diperlebar. Atau jika anggarannya bisa diperjuangkan ke pemerintah pusat, bisa dengan membangun jembatan duplikat di Jembatan Melawi.
“Solusi-solusi ini saya pikir bisa dikaji oleh ke instansi terkait ke Kementerian Pekerjaan Umum di pusat. Jangan sampai kemacetan tidak ditangani dan semakin menjadi-jadi kedepan. Apalagi akses jalan tersebut merupakan jalur utama dan satu-satunya yang menghubungkan antar kabupaten di timur Kalimantan Barat,” tukasnya.