SINTANG,RK – Polres Sintang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Balai Kemitraan Polres Sintang, Kamis (18/2/21).
Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard Musak memberikan beberapa arahan terkait pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Ia mengatakan, kondisi cuaca yang hingga saat ini mulai terlihat adanya cuaca yang cukup panas dan tidak ada curah hujan di wilayah Kabupaten Sintang harus disikapi bersama.
“Ini artinya kita mulai memasuki musim kemarau dan berdampak kepada kejadian kebakaran hutan dan lahan diakibatkan sebuah kebiasaan masyarakat kita untuk memulai membuka lahan baru pada musim kemarau. Ini menjadi sebuah tantangan buat kita bersama untuk bisa mengubah paradigma selama ini bahwa membuka lahan tidah harus membakarnya,” tutur Kapolres Sintang AKBP Ventie.
Berkaca dari tahun sebelumnya, Kapolres Sintang berharap pada tahun 2021 ini tidak terulang kembali kejadian-kejadian yang berefek langsung kepada baik itu para peladang maupun masyarakat luas.
“Kejadian di tahun-tahun sebelumnya terkait Karhutla ini, kita tidak menyalahkan yang terpenting sekarang mari bersama kita perbaiki, kita cari solusi terbaik dimana cara tersebut tidak merugikan para peladang dan juga tidak menyebabkan bencana bencana asap,” katanya.
Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Balai Kemitraan Polres Sintang, dihadiri Forkompimda Kabupaten Sintang, Dinas Instansi terkait, Busera, Manggala Aqni, BPBD, Basarnas, Kabag, Kasat dan Kapolsek Jajaran Polres serta beberapa perusahaan Perkebunan sawit yang ada.
“Tentunya dengan kehadiran Bapak ibu di sini dapat memberikan masukan kepada kami yang nantinya dapat kita jadikan sebuah prosedur operasional standar dalam penanganan karhutla,” tambah AKBP Ventie.
Ia menegaskan, karhutla harus dicegah dengan cara memberikan sosialisasi serta pemahaman kepada masyarakat agar tidak melakukan penanaman hutan atau lahan, terlebih dahulu untuk pelaku perkebunan.
“Saya harap kita dapat besinergitas untuk menindak lanjuti kejadian kebakaran hutan atau lahan, berikan pemahaman kepada masyarakat jika ada masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar,” ujar Kapolres
Ia berharap, dengan koordinasi koordinasi ini kita bisa menyamaakan satu persepsi dalam mengambil langkah langkah pencegahan pembakaran hutan dan lahan.
“Perlu kita ingat, Indonesia telah secara luas negara bagian lain merupakan salah satu paru-paru dunia yang dimana Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki hutan tropis terbesar dari itu ayo bersama jaga hutan kita,” tutup Ventie.