SINTANG,RK – Bupati Sintang, Jarot Winarno, meninjau Posko Covid-19 di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, Sabtu malam (8/5/2021). Kedatangan Bupati ini guna memberikan semangat kepada para petugas Satgas covid-19 di posko dan juga melihat proses pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk ke wilayah Sintang.
Jarot Winarno mengatakan keberadaan Posko Covid-19 di Desa Sepulut ini sangat penting, karena untuk mendeteksi atau menimalisir masuknya imported cases atau kasus impor dari luar Kabupaten Sintang seperti dari Pontianak dan daerah lainnya. Karena kata dia, kasus impor ini menjadi titik lemah selama ini yang sering menjadi penyebab lonjakan kasus di Kabupaten Sintang.
“Kita kan tidak tau mereka yang lewat itu ada yang positif apa tidak, karena yang bahayakan mereka sendiri tidak tau kalau dirinya positif, dia ngopi sembarang tempat, makan sembarang tempat, jadi ini betapa pentingnya pos di sepulut ini,” kata dia.
Ia mengungkapkan, hari ketiga ini ada enam orang yang positif. 6 orang tersebut tidak menyadari kalau dirinya sakit, hingga kumpul dengan keluarga, hidup sosial seperti biasa, aktivitas seperti biasa, akhirnya menjangkit kemana-mana.
Dikatakan Jarot, berdasarkan teori, kalau kasus di Pontianak belum selesai, di Sintang juga tidak akan selesai, begitu juga kalau di Jakarta belum selesai Pontianak juga tidak akan selesai, karena konektivitas antara Sintang, Pontianak dan Jakarta sangat erat.
“Pemerintah itu mesti melakukan langkah 3T (test, treatment, traccing) kita lakukan sangat baik, kemudian surveilans atau penyeledikan epidemiologi juga sudah kita lakukan dengan baik. Kelemahan kita itu menjaga dari kasus impor, kalau dari malaysia kan ketat, sementara di jalan raya ini kan tidak pernah kita jaga, terbukti 3 hari ini pos penjagaan ini menemukan enam kasus positif. Besok lusa dan seterusnya akan terus bertambah,” jelas dia.
Untuk itulah Jarot berkeinginan Posko Covid-19 di Desa Sepulut ini tidak hanya beroperasi hingga 17 Mei saja. Namun akan dipermanenkan hingga perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Sintang mereda.
“Dari pada kita sibuk razia di dalam kota kadang-kadang malah nol ndak ada kasus. Jadi lebih strategis menjaga pintu masuk Sintang. Siapapun boleh masuk Sintang, berbisnis boleh, mencari nafkah hidup boleh, tapi rapid antigen harus negatif. Jadi kita jaga orang yang positif covid-19 masuk ke sintang,” tambah Jarot.
Untuk di Pos Sepulut sendiri, kata Jarot, disiapkan 2.500 rapid test atingen. Ia memastikan test terhadap setiap pengendara yang lewat tidak di pungut biaya apapun atau gratis. “Kita juga minta suport dari provinsi, provinsi jangan cuman marah aja, antigen siapkan bantu kita, kalau perlu tenaga petugasnya, kalau perlu tambahan insentif petugas di posko ini,” tutup Jarot.