BPS Sintang Katakan Akses Keuangan Lancar Berpengaruh Penurunan Angka Inflasi

 Daerah, Sintang

SINTANG, RK – Hadiri Rapat Koordinasi penyusunan Roadmap Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten Sintang Lembaga Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sintang membuka kesempatan dengan menyampaikan rilis data realisasi inflasi Indonesia pada September yang tercatat sebesar 5,95 persen (YoY). dimana dinilai masih cukup terkendali dibandingkan inflasi di berbagai negara yang relatif tinggi.

“Progres dihitung tahap bulanan, inflasi disumbang oleh kenaikan harga bensin, tarif angkutan, dan solar. Namun demikian, tekanan inflasi masih bisa tertahan oleh penurunan harga aneka komoditas hortikultura seperti bawang merah dan aneka cabai,” ungkap Kepala BPS Kabupaten Sintang, Puspo Sasmita. Rabu, (25/01/2023).

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa secara bulanan, inflasi di 2022 sebesar 1,17 persem (MtM) adalah inflasi tertinggi sejak Desember 2014 sebesar 2,46 persen (MtM). di mana pada saat itu inflasi juga didorong dari penyesuaian harga bensin dan solar yang dilakukan pada 17 November 2014.

Dimana komponen, inflasi harga diatur Pemerintah (Administered Prices) mengalami inflasi sebesar 6,18 persen (MtM) sehingga inflasi tahun kalendernya mencapai 11,99 persen (YtD) dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 13,28 persen (YoY). Bensin memberikan andil sebesar 0,89 persen sementara solar memberikan andil 0,03 persen.

Penyesuaian harga BBM tersebut juga mendorong adanya kenaikan harga pada berbagai tarif angkutan seperti tarif angkutan dalam kota (andil inflasi 0,09 persen), tarif angkutan antar kota (andil inflasi 0,03 persen), tarif angkutan roda 2 online (andil inflasi 0,02 persen) dan tarif angkutan roda 4 online (andil inflasi 0,01 persen).

Puspo Sasmito juga menjelaskan bahwa akses keuangan yang lancar akan langsung berpengaruh pada penurunan angka inflasi.

“Dana yang ada di masyarakat juga akan berputar di perbankan. Inflasi Sintang sudah turun saat ini dan sudah normal di angka 6,5. Akses yang baik kepada keuangan dan modal, maka daya beli masyarakat juga akan baik. Soal terkait adanya program tabungan pelajar, kami belum ada data. Mungkin perbankan bisa memilah umur penabung, sehingga bisa diketahui berapa jumlah pelajar yang menabung di Kabupaten Sintang,” jelasnya.

 

Sumber: Rilis Kominfo Sintang
Editor: Tim Redaksi

Related Posts