SINTANG, RK – Masa jabatan Bupati Sintang Jarot Winarno dan Wakil Bupati Sintang Askiman akan berakhir pada Rabu, 17 Februari 2021 pukul 24.00 WIB. Selama lima tahun memimpin Sintang sejak 2016-2021, banyak prestasi yang telah diraih pasangan yang sering disingkat JAS (Jarot-Askiman) ini.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengungkapkan, ketika mengawali langkah memimpin, Kabupaten Sintang memiliki modal APBD hanya sekitar Rp 1,7 triliun. PAD hanya sekitar Rp 94 miliar. “Seiring berjalannya waktu, APBD Sintang meningkat hingga Rp 2 triliun lebih. PAD juga meningkat cukup menjadi Rp 154 miliar.
Dikatakan Jarot, hasil pembangunan daerah sejak tahun 2016 hingga 2020 berdasarkan data makro Kabupaten Sintang mengalami perbaikan cukup signifikan. Indeks pembangunan manusia atau IPM sekarang mencapai 66,88 . Meningkat 2 digit dari awal tahun 2016.
Angka kemiskinan Sintang tahun 2016 sebesar 13 persen berhasil menurun menjadi 9,6 persen dari total penduduk di tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi stabil diangka 5-6 persen. Tingkat pengangguran juga dapat ditekan menjadi 4,5 persen.
“Kami memang sibuk mengurus pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan selama 5 tahun ini. Beberapa ruas jalan serta jembatan sebagai wujud menangani kegawatdaruratan infrastruktur dasar, cukup berhasil dilakukan. Sekitar 20 persen fungsi jalan dan jembatan kita tingkatkan. Dan sekitar diatas 5 persen peningkatan jalan baru berhasil kita bangun,” ucapnya.
Selain itu, sambung Jarot, jalan lingkungan di kota dan desa dibangun secara merata. Peningkatan persentase ini memang masih kecil, tetapi terus meningkat sejak tahun 2016 meski daya dukung anggaran selalu kurang maksimal.
“Rumah Sakit Pratama di Serawai dan beberapa puskesmas di kecamatan pedalaman sudah beroperasi untuk melayani masyarakat Sintang yang sehat. Akses pelayanan kesehatan di daerah pedalaman telah meningkat hingga 25 persen,” urainya.
Untuk peningkatan cakupan layanan listrik, mampu mencapai diatas 51 persen. desa sudah dialiri listrik hingga akhir tahun 2020. Keberadaan desa mandiri hingga akhir 2020, mampu dicapai sebanyak 29 desa yang sebelumnya belum dimiliki.
“Dalam hal mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, ada beberapa hal yang cukup membanggakan kita. Di tahun 2017, kita berhasil mencapai peringkat kabupaten 147 dari 396 kabupaten se-Indonesia,” ungkap Jarot.
Di tingkat kalbar, Sintang peringkat 2 dibawah Kota Pontianak dari 14 kabupaten dan kota yang ada. Opini BPK dalam pengelolaan keuangan juga mampu dicapai WTP selama 5 tahun ini. “Zona merah pelayanan publik dari penilaian Ombudsman Kalbar, telah berhasil kita ubah menjadi zona hijau. Ini berarti telah terjadi perbaikan signifikan,” jelasnya.
Pengawasan internal pemerintah daerah terus kita perkuat untuk meminimalisir pelanggaran atau penyimpangan. “Kita bersyukur hingga akhir 2020 tidak ada kasus korupsi yang terjadi dalam proses pemerintahan dan pembangunan daerah kita,” ucapnya.
Untuk penanganan Covid-19, sambung Jarot, dipertengahan tahun 2020 mendapat prestasi yang sangat membanggakan. Yaitu juara nasional dalam hal inovasi daerah terkait dengan penanganan covid-19 di new era yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri. “Inilah sekelumit dari bukti pemenuhan janji janji politik saya dan saudara wakil bupati periode 2016-2021,” pungkasnya.