Kuliah Umum Staima Sintang, Bupati Sintang Jadi Pembicara

 HDHPS, Sintang

Bupati Sintang Jarot Winarno menerima sertifikat dari STAIMA Sintang usai menjadi narasumber kuliah umum.

SINTANG, RK – Bupati Sintang, Jarot Winarno menjadi narasumber atau pembicara pada Kuliah Umum Mahasiswa STAIMA Sintang di Pendopo Bupati Sintang, Minggu (4/4/20221).

Dikesempatan itu, Jarot mengungkap tantangan menuju Indonesia Emas 20145. Tepat satu abad indonesia merdeka”kata Jarot. Indonesia sudah masuk pada upper middle income, yakni negara-negara berpenghasilan menengah. Namun Indonesia masuk dalam kelompok yang sedikit lagi masuk ke negara dengan penghasilan perkapita yang tinggi.

“Tentu banyak tantangan, pertama kita harus mampu mengelola bonus demografi. Dimana usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Tapi akan menjadi bukan bonus. Tapi jadi liability atau beban negara kalau usia produktif usia 15 keatas itu malah banyak yang nganggur, jadi pengangguran muda. Sehingga jadi beban negara bukan bonus, susah kita nyapai indonesia emas 2045,” ujar Jarot.

Kemudian, ada namanya upper midle income trap atau jebakan dimana negara yang penghasilan menengah tadi tinggi tapi tidak bisa masuk dalam negara yang berpenghasilan tinggi.

Nah, selain tantangan-tantangan tersebut, di sebutkan Jarot saat ini juga ada dua tantangan yang merubah segala gaya kehidupan yakni distruksi teknologi dengan adanya revolusi industri 4.0 dan distruksi pandemi corona. Sehingga di perlukan terobosan dan innovasi dalam melakukan perubahan di bidang kehidupan.

Sebab itulah kata Jarot generasi sekarang tinggal memilih. Mau menolak dan mengingkari adanya perubahan karena takut apabila perubahan itu mendatangkan hal yang buruk. Mencoba beradaptasi jika melihat perubahan ternyata mendatangkan sesuatu yang baik, mampu mencium adanya perubahan dengan cepat dan yang segera bergegas mengambil tindakan.

“Kalian mahasiswa-mahasiswa STAIMA sintang ini tinggal memilih tipe-tipe yang mana tadi yang saya sebutkan diatas itu. Kalau anda tidak mengikuti dan antisipasi perubahan dipastikan selesai atau selamat jalan, sehingga jadi liability atau beban negara bukan jadi bonus demografi. Jadi kalian saya anjurkan cepat antisipasi bahwa hidup berubah,” ujar Jarot.

 

Related Posts